Berikut ini kronologi yang membantu penjelasan mengenai buloggate.
• Pada Januari 2000, Gus Dur bertanya soal situasi kas Badan Urusan
Logistik (Bulog), la ingin meminjam dana dari kas Bulog untuk program bantuan Aceh. Gus Dur berniat menggelontorkan dana ke Aceh untuk membangun infrastruktur, transportasi, kesehatan, pendidikan, dan sosial.
• Praktik pinjam meminjam kas ini lazim di pemerintahan, termasuk pemerintahan sebelumnya. Gus Dur
sempat diimbau sebelum meminjam kas Bulog agar berkonsultasi ke DPR.
Namun, Gus Dur menolak dengan alasan mengulur-ulur waktu dan akan
menjadi mainan politik.
• Pada Mei 2000, Gus Dur mendapat kabar bahwa ada empat juta dolar AS menghilang dari kas Bulog. Uang ini ternyata diambil Suwondo, mantan tukang pijat
Soeharto dan Gus Dur. Suwondo ketika itu mengaku ke Bulog sebagai
utusan Presiden Gus Dur dan meminta uang tersebut. Tidak ada hubungan
langsung antara Gus Dur dan Suwondo terkait dana ini.
Apa itu Bruneigate
Berikut ini penjelasan mengenai bruneigate
• Februari 2000, Gus Dur mengunjungi Brunei, la mengajak Sultan Brunei
untuk untuk berinvestasi di Aceh. Sultan setuju memberikan dana sebesar
dua juta dolar AS ke Gus Dur. Sultan menegaskan, ia mempercayakan dana
itu ke Gus Dur karena Gus Dur dianggap sebagai orang beragama dan ulama.
Dia yakin uang itu akan digunakan sebaik-baiknya.
• Gus Dur tak mengumumkan sumbangan ini ke publik sebelum skandal
bocor, la langsung menyimpannya di rekening pemerintah. Alasan Gus Dur,
Sultan Brunei memintanya untuk merahasiakan bantuan tersebut.
Tak Terlibat
• Pada 28 Mei 2001, Kejaksaan Agung menegaskan Gus Dur tidak terlibat
dua kasus ini. Kejaksaan juga mengeluarkan Surat Perintah Penghentian
Penyidikan kedua kasus itu.
Artikel mengenai buloggate dan bruneigate ini berasal dari Republika tanggal 28 November 2012.