Berita tentang makanan berbahaya ini dimuat di KR. Tim Gabungan Kabupaten Wonosobo berhasil menemukan sejumlah makanan mengandung zat berbahaya, seperti pewarna tekstil, formalin, boraks, serta positif menggunakan pemanis buatan seperti sakarin dan siklamat tanpa mencantumkan kadar dan kegunaannya.
"Masyarakat diminta lebih teliti dan hati-hati dalam membeli produk makanan di pasaran. Sebelum membeli, pastikan dulu kondisi makanan maupun minuman. Kalau warna makanan
mencurigakan, lebih baik tidak dibeli,” papar Rita Puspita dari Bidang
Pengendalian Farmasi Makanan dan Minuman Dinas Kesehatan Kabupaten
Wonosobo di sela-sela mengikuti inspeksi mendadak (sidak) makanan dan
minuman jelang Lebaran di sejumlah pasar tradisional, Senin (30/7).
Menurutnya, untuk memastikan kandungan zat berbahaya, pihaknya telah
mengambil sampel makanan dan minuman yang dicurigai mengandung pewarna
tekstil serta zat berbahaya lainnya untuk diteliti di laboratorium.
Beberapa jenis makanan yang terindikasi mengandung zat berbahaya
meliputi, mi basah, kerupuk, ikan asin serta makanan dan minuman jajanan
pasar. Selain dicurigai mengandung pewarna tekstil, berbagai produk
makanan tersebut juga dicurigai mengandung pewarna tidak semestinya atau
diawetkan dengan formalin.
Dalam operasi makanan dan minuman jelang Lebaran ini, barang-barang yang terindikasi mengandung zat berbahaya
tidak langsung disita petugas. Barang-barang tersebut hanya diambil
sampel dan selanjutnya diuji di laboratorium. Apabila terindikasi
positif tidak layak konsumsi, maka tindak lanjutnya adalah melakukan
penyitaan.
Pihaknya meminta masyarakat lebih hati-hati dalam berbelanja makanan maupun minuman untuk kebutuhan Lebaran. Jangan terjebak harga murah. "Ada baiknya sebelum membeli teliti dulu baik kemasan maupun kandungan pewarna di dalamnya. Periksa juga tanggal kedaluwarsa dan tanda legalitasnya," tuturnya.