Ical Mental dari Daftar Orang Kaya
Pengusaha ternama Indonesia Aburizal Bakrie
turun kasta dari 40 orang terkaya versi Majalah Forbes yang dirilis
Kamis (29/11). Calon presiden dari Partai Golkar ini harus keluar dari
jajaran top 40 konglomerat nasional seteIah bertengger sejak 2006.
Majalah Forbes menganalisis kejatuhan pengusaha yang berbisnis di bidang tambang dan telekomunikasi ini akibat strategi Bakrie
daIam penjaminan aset. Termasuk, berguIat dengan kemelut yang terjadi
daIam tubuh Bumi Resources. Pengusaha yang akrab disapa Ical ini diniIai
tidak mampu menghapus beban utang dan meIakukan pembayaran kembali saat
harga saham Bumi sedang jatuh.
Penyatuan Bakrie dengan Nathaniel Rothschild dan pendaftaran saham di London pada 2011 jatuh sebesar 70 persen. Kemudian, keluarga Bakrie mencoba membeli kembali aset Bumi yang dipegang Rothschild akibat kesaIahan manajemen perusahaan tersebut. Berdasarkan perkiraan Forbes, harta keluarga Bakrie mendekati satu miliar doIar AS untuk aset publik.
Namun, belum jeIas berapa aset yang sudah dijaminkan. Analis dari
Independent Research and Advisory Indonesia Lin Che Wei mengungkapkan,
10 perusahaan
yang berafiliasi dengan Bakrie memiliki utang sebanyak 7,84 miliar
doIar AS. “NiIai aset mereka jatuh akibat gejoIak harga komoditas.
Ketika harga naik, mereka menggandakan risiko,” ujar Lin seperti dikutip
dari Iaman forbes.com.
Meski demikian, sangat sulit buat Bakrie Group menjual aset untuk
membayar kembali utang mereka. Pasalnya, banyak saham mereka yang
dijanjikan untuk para investor yang masuk daIam holding.
Sementara itu, pengusaha rokok R Budi Hartono tetap bertengger di peringkat pertama orang terkaya di Indonesia dan nomor 146 di dunia.
Budi menjadi orang terkaya di Indonesia dengan niIai total kekayaan
mencapai 6,5 miliar doIar AS. Ia mewarisi produsen pembuat rokok kretek
dari ayahnya.
Budi pun mendapatkan sebagian besar kekayaannya dari bank swasta nasional terbesar, yakni Bank Central Asia. Bersama saudaranya, Michael Bambang Hartono, Budi juga memiliki bisnis keIapa sawit dengan luas Iahan 65 ribu hektare di Kalimantan Barat sejak 2008. Keluarga Hartono
pun memiliki Grand Indonesia, yaitu pusat perbeIanjaan mewah, gedung
perkantoran, dan kompleks hotel yang berpusat di jantung Jakarta.
MeIalui perusahaan yang baru dibuat Ventures Global, Prima Digital, keluarga Hartono merambah bisnis internet. Mereka membeli Kaskus,
situs Indonesia yang paling populer. Meski demikian, rokok buatan
taipan ini diIarang diedarkan di Amerika Serikat sejak 2009 bersama
dengan rokok kretek Iain-nya.