Assalamualaikum wr wb,
Ustaz, waktu hari Asyura kemarin saya sering mendengar para ustaz di televisi menjelaskan keutamaan hari Asyura sebagai lebaran anak yatim. Ada hadis yang mereka sampaikan, siapa yang mengusap kepala anak yatim
pada hari Asyura itu maka akan diangkat derajatnya di surga untuk
setiap heIai rambut anak yatim tersebut. Bagaimana derajat hadis itu?
Abdul Razaq - Medan
WaaIaikumussaIam wr wb,
Hadis yang Anda maksud adalah hadis dari Ibnu Abbas."... Dan barang siapa yang mengusap kepala anak yatim
pada hari Asyura, akan diangkat derajatnya untuk setiap heIai rambutnya
nanti di surga.” Umar lalu berkata kepada Nabi, 'Ya RasululIah! Allah
telah memberikan keutamaan kepada kita di hari Asyura ini." RasululIah bersabda, "Iya, karena pada hari Asyura iniIah Allah menciptakan Iangit, bumi. Arsy, gunung-gunung, dan bintang-bintang." (HR Baihaqi).
Hadis ini diriwayatkan Imam Baihaqi, tetapi beliau menjelaskan hadis ini munkar dan sanadnya sangat lemah.
Disebutkan juga hadis ini bertentangan dengan ayat Alqur-an, yaitu
al-Araf ayat 54. Karena daIam hadis ini dinyatakan Allah menciptakan
Iangit, bumi, dan gunung-gunung semuanya pada hari Asyura, padahal daIam
ayat di atas dijelaskan Allah menciptakan Iangit dan bumi daIam enam
hari.
Suatu hal mustahil jika semua hari daIam setahun itu adalah hari
Asyura. Dan itu menunjukkan kelemahan hadis ini. Banyak ahli hadis yang
mengatakan, hadis ini adalah maudhu' (palsu).
Imam al-Syaukani daIam kitab "al-Fawald al-majmu'ah fi al-ahadis
al-maudhu'ah" menegaskan, hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas ini
adalah hadis maudhu' (palsu).
Al-MuIa Ali al-Qari daIam kitab "al-Asrar al-marfu'ah fi al-akhbar
al-maudhu'ah" juga mengatakan, hadis ini adalah batil karena perawi
hadis ini yang bernama Habib adalah orang yang sering memalsukan hadis.
Imam al-Suyuthi juga memasukkan hadis ini ke daIam kitabnya yang memuat
hadis-hadis palsu, yaitu 'al-La'ali al-mashnu’ah fi aIahadis
al-maudhu'ah".
Imam Ibnu al-Jauzi pun memasukkan hadis tersebut ke daIam kitabnya yang
memuat hadis-hadis palsu, yaitu "al-Maudhu'at al-ku-bra". Berdasarkan
kenyataan ini, je-IasIah bagi kita hadis di atas adalah maudhu' (palsu) yang dibuat-buat oleh mereka yang berani berdusta atas nama RasululIah. Padahal, Rasul meIarang hal itu.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bahwa Nabi bersabda, "SampaikanIah
dariku waIaupun hanya satu ayat, dan ceritakanIah cerita-cerita dari
Bani Israil dan tidak ada dosa. Dan barang siapa berdusta atas namaku
secara sengaja, hendakIah dia menempati tempat du-duknya di neraka". (HR
Bukhari).
RasululIah juga bersabda, ''Barang siapa yang menceritakan dari saya
satu perkataan yang disangka dusta maka dia adalah saIah seorang
pendusta.” (HR Muslim). Berdasarkan hal ini, hukum meriwayatkan hadis palsu adalah haram kecuali untuk menjelaskan hadis itu adalah palsu. Dan, tentunya kita tidak boleh beramal berdasarkan hadis palsu tersebut karena itu bukan berasal dari Nabi.
Karena itu, kita harus berhati-hati daIam menyebutkan suatu hadis dan
harus tahu dulu derajat hadis tersebut. Tujuannya agar kita tidak
termasuk orang yang berdusta atas nama Nabi. ApaIagi, jika kita termasuk
sosok yang didengarkan orang banyak, hal itu dapat menyebabkan orang
menyimpang dan tersesat dari ajaran RasululIah.
Dan, sarana untuk dapat mengetahui kedudukan dan derajat suatu hadis itu sekarang sudah sangat mudah. Banyak kitab hadis, baik yang memuat hadis-hadis sahih maupun yang khusus memuat hadis-hadis palsu. Wallahu a'Iam bish shawab.Artikel mengenai Hadis keutamaan Hari Assyura ini berasal dari Republika.