Dampak XT Square terhadap Pasar Tradisional

Tidak Akan Mematikan Pasar Tradisional
Keberadaan Mal Kerajinan XT-Square diyakini tidak akan mematikan pasar tradisional yang sudah ada di Kota Yogyakarta, seperti Pasar Beringharjo, mi-salnya. Pasalnya, XT-Square di desain untuk buka pukul 13.00 hingga 01.00 dini hari, sehingga tidak akan mengganggu aktivitas pasar tradisional yang ada.

"Jadi, pasar ini tidak akan mengganggu pasar-pasar seperti Beringharjo. XT-. Square lebih menekankan pada konsep night market atau pasar malam," terang anggota Dewan pengawas PD Jogjatama Visesha, Neny Meydawati.

Menurutnya, keberadaan XT-Square seperti pusat perdagangan Mustafa di Singapura. Dia yakin, bila konsep XT Square berjalan akan menjadi salah satu ikon yang mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat Yogya bagian Selatan. Dengan konsep night market, wisatawan juga tidak perlu khawatir dengan batasan waktu bila harus mencari barang-barang khas Yogyakarta.

"Kami berharap XT Square mampu memberi multiplayer effect dan memecah pusat perekonomian baru di Yogya, tidak hanya di Malioboro," terang-nya.
Hal senada diungkapkan Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY), Deddy Pramono Eryono. Menurutnya, dengan konsep night market, XT-Square akan menjadi daya tarik luar biasa bagi wisata di Kota Yogyakarta. "Selama ini wisatawan bingung kalau malam mau kemana, Malioboro sudah mulai jenuh sehingga pasar baru ini memberikan daya tarik tersendiri," terangnya.

Diakuinya, dengan konsep pasar malam ini, XT-Square akan memecah keramaian Malioboro dan Jalan Solo. Dengan begitu pusat perdagangan dan kegiatan malam di Kota Yogyakarta ini akan terbagi. Karenanya kemacetan sendiri akan terurai dengan sendirinya. Karena berkonsep pasar malam, pi-haknya berharap pengelola benar-benar menjaga keamanan semaksimal mungkin. Meskipun buka malam hari, namun kegiatan yang ada di pasar modern ini harus dipastikan tidak melanggar normal yang ada di masyarakat.

"Pelanggaran sekecil apapun harus ditindak segera. Ini penting untuk menumbuhkan kepercayaan wisatawan. Keamanan dan kenyamanan adalah hal yang krusial," tegasnya. Diakui, dibukanya XT-Square di bekas Terminal Yogyakarta ini diyakini bisa meningkatkan okupansi hotel di wilayah Yogya selatan.

Selama ini tingkat okupansi hotel-hotel di wilayah Yogya selatan masih cukup rendah dibandingkan Yogya utara. Karenanya dengan pembukaan zona baru ini diharapkan okupansi hotel wilayah selatan naik 10 hingga 20 persen. Artikel tentang dampak XT-square atau pengaruh XT-square ini  berasal dari Republika.