Pelanggaran batas tonase muatan di wilayah hukum Polres Semarang cenderung mengalami peningkatan. Se-tidaknya ini dapat dilihat dari hasil operasi Zebra Candi yang di-gelar Polres Semarang.
Pada hari ketiga pelaksanaan operasi ini, petugas gabungan Sat-uan
Lalulintas Polres Semarang dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informasi (Dishubkominfo) Provinsi Jateng serta Kabupaten Semarang
khusus melakukan operasi tonase angkutan di jalan raya.
Operasi ini dititikberatkan di
lokasi pangkalan yang kerap digu-nakan untuk mengurangi muatan truk
sebelum masuk ke jembatan timbang. “Hasilnya dalam satu hari ada sekitar
40 pelanggaran yang ditilang karena melanggar tonase muatan,” ujar
Kasat Lantas Polres Semarang, AKP Gusman Fitra, Jumat (30/11).
Operasi yang digelar bersama petugas gabungan bersama Dishubkominfo khusus ini melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan angkutan barang. Sasarannya kendaraan pengangkut muatan khususnya truk pasir.
Umumnya 40 kendaraan truk ini ditilang karena muatannya melebihi beban yang dipersya-
ratkan. Selain itu juga truk angkutan pasir yang tidak menutup muatannya menggunakan terpal.
Menurut Gusman, pemilihan lokasi operasi tersebut dilakukan karena
banyak truk pasir yang mengurangi muatannya di beberapa kawasan sebelum
masuk ke jembatan timbang. Contohnya, di kawasan Pumama Candra, Bawen,
Jambu dan Ngampin Ambarawa.
Hal ini dilakukan berdasarkan kebiasaan para wak angkutan barang
(khususnya truk bermuatan pasir) yang terlebih dahulu mengurangi muatan
sebelum mema-suki jembatan timbang.
“Saat memasuki pemeriksaan di jembatan timbang, seolah-olah
mereka tidak melanggar batas beban muatan yang yang dipersya-ratkan,” tegas Gusman yang ditemui di ruang kerjanya.
Ia juga menyampaikan, selama operasi zebra candi juga ditemu-kan
peningkatan pelanggaran lalulintas di jalan raya. Ia menyampaikan pada
bulan Oktober jumlah pelanggaran lalulintas mencapai 3.000 kasus.
Sementara hingga pertengahan November tindakan atas pelanggaran
berlalulintas meningkat hampir 50 persen dari bulan se-belumnya.
“Kenaikan jumlah tindakan tilang ini karena kita intens melakukan
kegiatan operasi,” im-buhnya.