Secara umum tata cara budi daya TOGA hampir sama
dengan budidaya tanaman lainnya. Bedanya hanya dalam penyesuaian lahan
dan kebutuhan saja.Tempat penanaman sebaiknya memperhatikan lokasi yang
jauh dari polusi agar tanaman tidak tercemar oleh zat-zat polutan seperti timbal (Pb), air
raksa (Hg), arsenik (As), tembaga (Cu), dan seng (Zn) yang dapat
membahayakan tubuh jika tanaman ini dikonsumsi sebagai obat. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya TOGA. Hal-hal tersebut di antaranya adalah mengenai tempat penanaman, bibit, dan cara penanaman serta pemeliharaannya.
Persiapan dan Pengolahan Lahan Toga
Di antara TOGA yang akan ditanam tentu tidak semua tanaman tinggi atau sebaliknya. Oleh karena itu, penanaman TOGA lebih baik dilakukan tumpangsari dengan tanaman lain, baik tanaman obat
atau sayuran. Setelah penyiangan dilakukan, langkah selanjutnya adalah
pengolahan lahan. Pengolahan lahan harus memperhatikan lapisan topsoil
dan humus agar tidak hilang dan rusak.
Pembersihan lahan dapat dilakukan dengan membabat
habis semua lahan kemudian baru diolah. Untuk lahan-lahan bekas semak
belukar atau bekas ilalang perlu dilakukan pembersihan secara
keseluruhan karena lahan seperti ini pertumbuhan kembali belukar atau
ilalang cepat sekali.
Kegiatan budidaya TOGA setelah penyiangan pada lahan
yang akan ditanami adalah pembuatan bedengan-bedengan. Pembuatan
bedengan minimal satu minggu sebelum tanam.Tujuannya adalah untuk
memberikan aerasi tanah, memberikan waktu bagi pupuk organik untuk
bercampur dengan tanah, dan menghilangkan racun-racun pada tanah setelah
diolah untuk menghasilkan budidaya toga yang baik.